Halaman

Kamis, 14 Januari 2010

SENI ISLAM DI NEGERI KOMUNIS (CINA)

Oleh Mohammad Monib

KUNJUNGAN saya ke China, tepatnya di kota Guangzho. tahun lalu, masih menyisakan beberapa cerita yang belum seluruhnya tuntas penulis kisahkan. Salah satunya adalah eksisnya kaligrafi Islam yang cukup memperoleh perhatian masyarakat komunis China. Tentu penikmat dan kolektor utamanya adalah masyarakat muslim China. Bahkan, belakangan ini I masyarakat dan peminat seni Islam dunia berlomba-lomba mengoleksinya.

Adalah Noordeen (baca.Nurdin) atau lebih akrab disapa dengan sebutan Haji Noordeen ini terlahir dengan nama Mi Guang-jiang. Ia seorang tokoh seni kaligrafi Islam bergaya, kultur Tionghoa, la lahir 46 tahun silam di provinsi Shandong China. Noordeen telah mendedikasikan dirinya pada dunia seni Islam dan China. Dari jiwa seninya, lahir seni akulturasi seni dan out put-nya sangat memukau dunia kaligrafi internasional.

Noordeen. bagi warga dan komunitas muslim China bukan saja sebagai pelestari khazanah seni akulturasi kaligrafi Islam dan China. Lebih dari itu. ia merupakan pengembang seni China Konfusianisme dan kaligrafi Islam. Sekadar info, sebelum Islam datang, negeri Tirai Bambu ini telah memiliki seni tulis menulis pengaruh agama Kong Huchu. Kekaisaran di China sendiri memiliki perhatian besar terhadap seni tulis menulis indah. Lebih-lebih ketika Islam datang. Kaisar-kaisar China begitu apresiatif dan menghargai seninan-seniman kaligrafi Islam.

Komunitas kolektor di negeri ini sangat menyadari karya-karya seni Noordeen bukan sebagai seni tradisional China. Hal pokoknya karena karya seninya diolah dari ayat-ayat suci al-Quran ataupun Hadis Nabi. Sebagai seniman. Noordeen memiliki cipta karsa bebas mengekpresikan jiwa seninya. Itulah mengapa kaligrafi-kaligrafl yang dihasilkannya bisa terlihat asing dan tidak lazim bagi yang

biasa menikmati seni tulisan indah ayat-ayat al-Quran. Karya kaligrafi Noordeen menyerupai seni kaligrafi klasik Kong-fuslanisme dengan sentuhan kaligrafi ketauhidan.

Saat ini Noordeen secara rutin sharing ilmu dan pengalamannya dalam dunia seni di berbagai kampus bergengsi dan prestisius. Ia diundang sebagai pembicara dalam forum-forum seni internasional bahkan memberikan kuliah umum dan workshop di-universitas-universitas ternama dunia termasuk Harvard University. Cambridge University, University of California -Berkley. Massachusetts Institute of Technology. Institute Bukhari.dan banyak lainnya. Pada saat ini beliau sendiri aktif mengajar mata kuliah Arabic calligraphy. Islamic College di Zhen Zhou. China dan Zaytuna Institute di California.

Kaisar Kaisar China dan Seni Islam

Menurut beberapa warga muslim yang kami ajak ngobrol-tentu pakai penerjemah- tentang kaligrafi Islam, seni akulturasi tulisan Arab dan Kongfusianisme lahir ratusan tahun jauh sebelum datangnya Ibnu Batuta. Sebagaimana kita ketahui. Batuta mengadakan "traveling" keliling dunia rentang tahun 1271-1368. Ketika ia mampir, China dibawah kekuasaan Dinasti Yuan. Batuta mendapati orang-orang Islam, yang umumnya pedagang Arab Hadramaut ambil bagian dalam kekuasaan kekaisaran di China. Sebagaian sebagai staf administrasi dan penasehat Kaisar. Bahkan, staf-staf beragama Islam ini lebih dihargai dan dihormati dibanding suku Han, yang merupakan salah satu suku asli China. Batuta juga melihat seniman-senlman muslim memiliki kebebasan berkarya dan berseni. Kaisar memberikan fasilitas berseni dan berkarya.

Masyarakat Muslim China pada saat itu tumbuh dan berkembang. Hal ini bermula dari kedatangan pedagang-
pedagang Arab dan Persia, yang kemudian melakukan kawin campur dengan suku Han. selain itu kedatangan bangsa Turki Islam Juga telah menum-buhkan komunitas Muslim yang dikenal dengan suku Uighur di Xinjiang China.Suku inilah yang setahun berlalu mengalami tekanan politik yang keras dari pemerintah komunis.

Masa bulan madu kekaisaran di China dengan komunitas muslim pendatang berakhir ketika Dinasti Ming (1368-1644). Lebih-lebih ketika Kaisar Hong-wu (1368-1398) mulai melucuti peran-peran politik dan birokrasi yang dimiliki komunitas muslim. Namun hal tersebut tidak membual masyarakat Muslim China terpinggirkan. Bahkan, komunitas muslim terus ber-kembang pesat. Setiap peristiwa memiliki logika dan berkah tersendiri [blessing in disgues). Ini bermula dari maklumat kaisar yang memerintahkan komunitas muslim untuk mengantl pakaian ala Arab yang selama ini dikenalkan oleh pedagang-pedagang Arab dengan pakain ala budaya China. Lainnya adalah kaisar memaksa komunitas muslim me-nikahi perempuan-perempuan Suku Han. Padahal saat itu. suku ini hampir seluruhnya menganut Taoisme. Dari sinilah desain Tuhan berjalan. Akulturasi dan naturalisasi komunitas melalui perkawinan ini justru menjadi media dakwah dan tabligh Islam yang sangat efektif. Terjadilah daya sebar Islam yang damai dan tentram [pacific penetration). Islam berkembang cepat dan meluas. Inilah mengapa penulis yakin, bahwa fenomena nikah beda agama (NBA) apapun dan bagaimana status agama pasangan ttu. desain dan rencana Tuhan bekerja di atas kemampuan siapapun dari makhluknya. Magnet tauhid Islam akan menyerap konsep Tuhan yang rumit dan susah untuk dipahami sekalipun oleh para Paus. Kardinal dan pendeta pun.

Peran sosial-politik komunitas Muslim China kembali pulih pada saal kaisar Zhende (1505-

1521) berkuasa. Bahkan saat itu beredar rumor bahwa sang kaisar yang kurang dikenal ini mengganti pakaiannya dengan pakaian khas bangsa Arab, tidak mengkonsumsi daging babi serta menikahi gadis Muslim, dan pada akhirnya ia memeluk agama Islam. Walaupun hanya sekedar rumor, setidaknya pada saat masa pemerintahannya, keberadaan komunitas Muslim sangat sejahtera dan sangat produktif terutama pada bidang seni.

Hubungan kekaisaran China dengan kerajaan Islam di Timur Tengah terjalin sejak tahun 651 M. Ini jauh sebelum Ibnu Batuta mengadakan perjalanan ke negeri China. Dengan ungkapan lain, hubungan diplomatik kekuasaan Islam dan Kekaisaran China ini terjalin 19 tahun setelah Nabi Muhammad wafat. Penulis sendiri yakin, meski tidak didukung oleh data riset, komunikasi politik, perdagangan dan barter barang terjadi jauh sebelum Muhammad menjadi Rasul. Itulah mengapa Rasul kemudian mengarahkan kaum muslim untuk menuntut ilmu dari produk budaya, tradisi dan habit intelektual bangsa apapun dan dimanapun. "Utlub al-Uma walau bi al-Shin" Tuntutlah ilmu sekalipun sampai ke negeri China.

Dari hasil hubungan diplomasi yang terjalin sejak ribuan tahun. China sebagai salah satu Negara terbesar didunia, dengan 56 suku bangsa. 10 di antaranya memiliki latar belakang komunitas Islam. Sekitar dua puluh Juta umat Islam (Jumlah ini melebihi jumlah kaum muslimin di Arab Saudi), dan terdapat 35 masjid di Cina. Maka sangat beralasan kalau kemudian lahir budaya dan seni Islam. Jadi. China yang Identik dengan negara komunis memiliki keunikan warga, rakyat dan suku yang heterogen dan multikultural. Akulturasi seni dan budaya pun menjadi Indah dan menarik. Mulai kaligrafi. , arsitektur masjid, alat musik, berpakaln, dan wisata kuliner.

5 komentar:

  1. Berarti seni sangat berkembang di sana dan seharusnya kita juga bisa melakukannya.Itu semua bisa terjadi apabila kita mencontoh apa yang ada di sana.

    Apabila di negara China bisa melakukan itu semua berarti kita juga harus bisa.Apalagi negara kita di kenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam.Kita tidak boleh kalah oleh mereka dan kita harus bisa lebih mengembangkan seni ataupun agama islam

    Mungkin itu bisa kita jadikan sebagai contoh atau pendorong kita untuk mengembangkan seni Islam di negara islam.Dan kalau bisa kita bisa membuat kreasi seni baru yaitu mengubah seni kaligrafi klasik menjadi modern.

    Komentar dari :Iko Novita Wardani/x-1/17
    SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK

    BalasHapus
  2. Ternyata perkembangan seni rupa begitu pesat, hingga sampai ke negeri china .

    tidak hanya china yang bisa melakukannya .
    indonesia juga harus bisa melakukannya .
    jangan mau kalah sama negeri china .

    Apalagi semua agama di indonesia mayoritasnya islam ,
    jadi seni - seni seperti kaligrafi, dsb . harus dikembangkan lagi seperti yang dilakukan oleh negeri china .

    nama : hikmah citra oktavia
    kelas : X - 5 / 15

    BalasHapus
  3. ternyata perkembangan suatu pelajaran seni rupa begitu cepat dan tersebar ke seluruh dunia. perkembangan tersebut harus memotivasi kita untuk harus bisa meniru contoh di atas tersebut.

    selain itu, perkembangan seni rupa juga saling ada keterkaitan dengan agama. dan juga perkembangan agama islam saling ada keterkaitan dengan perkembangan seni rupa sehingga menyababkan mudahnya perkembangan agama islam berkembang sampai ke pelosok dunia. sebagai bukti yaitu noorden yang dapat memukau dunia kaligrafi internasional dengan karya yang dciptakannya.

    dengan contoh-contoh tersebut kita juga harus bisa melakukannya atau kalau bisa melebihi dari apa yang telah dilakukan oleh noorden.

    nama :oktawal wahyu
    kelas:X-1
    absen:30

    BalasHapus
  4. Berarti karya seni yang ada di negara tersebut sangat berkembang dengan pesat seiring perkembangan zaman.

    hampir di seluruh negara sudah banyak mengenal tentang karya seni maka dari itu banyag lahir nama-nama seniman yang sangat terkenal dengan karya-karyanya.


    di indonesia kebanyakan seni kaligrafi yang juga di punyai oleh negara cina,karena itu seni kaligrafi sangat banyag di miliki oleh negara-negara yang lain.

    nama : liendha
    kelas : X-1
    absen : 20

    BalasHapus
  5. Innallaha jamilun wayuhibbul jamal - sesungguhnya ALLAH itu indah dan mencintai keindahan...

    BalasHapus

Anda Mencari Apa ?