Halaman

Sabtu, 27 Februari 2010

Pameran Lukisan dan Karikatur Gus Dur 2010

Gus Dur memegang koran dengan berita utama (headline) berjudul "Heboh Karikatur Nabi Muhammad". Dengan enteng Gus Gur berkata, "Lha daripada membuat karikatur seperti ini, mbuat karikaturku aja. Amaan." Sosok lain yang identik dengan pelukis menimpalinya, "Nggak dicekal, malah dapat hadiah ya Gus?"

Itulah gambar yang memenangi Lomba Karikatur tentang Gus Dur yang digelar pada 2009, sebelum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur wafat pada 30 Desember 2009. Gus Dur boleh berpulang, tetapi pemikirannya terus hidup dan memberi inspirasi kepada bangsa ini.

Gus Dur menjadi sosok yang sangat berkesan bagi berbagai kalangan. Gus Dur tidak hanya dikenal sebagai mantan presiden, sosok pluralisme, budayawan, tokoh agama yang dikagumi, ataupun politisi yang pandai bermanuver. Gus Dur juga menjadi pribadi lintas batas.

Cara orang mendoakan Gus Dur pun beragam. Ada yang secara khusus berziarah ke makamnya dan ada pula yang menggelar pengajian dan yasinan. Nah, para seniman mengenang Gus Dur lewat lukisan dan karikatur.

Sedikitnya 77 lukisan dan karikatur dipamerkan di Gedung Nasional Indonesia, Kabupaten Gresik, pada 21-25 Februari 2010. Sebanyak 25 seniman turut ambil bagian dengan menyertakan satu hingga dua karya mereka ditambah karikatur mengenai Gus Dur hasil lomba tahun 2009. Selain membangkitkan spirit berkesenian di Gresik, pameran kali ini juga lebih ditekankan pada upaya mengenang dan mendoakan Gus Dur ala seniman Gresik.

"Super Gus Dur"

Kata-kata yang menjadi salah satu ikon Gus Dur, "gitu aja kok repot", juga muncul dalam sejumlah karikatur mengenai berbagai masalah di negeri ini, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, krisis global, atau karut-marut pemilihan umum. Kata-kata itu juga muncul dalam karikatur yang menggambarkan Gus Dur diusung dengan kursi yang diangkat empat orang sambil membawa spanduk golput. Karikatur unik Gus Dur digambarkan mengenakan kostum manusia superhero, Superman, tetapi di latar belakangnya ada tulisan Super Gus Dur.

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Gresik Kris Adji AW mengemukakan, bagi kalangan seniman, Gus Dur merupakan seniman, intelektual, ulama, pemerhati seni yang bagus, apresiator yang luar biasa, dan orang yang pintar mengapresiasi lukisan. Bangsa ini, termasuk seniman, kehilangan tokoh hebat. 100 tahun lagi belum tentu ada lagi figur seperti Gus Dur. Menurut Kris, ini merupakan pameran dengan obyek satu tokoh yang untuk pertama kali diadakan di Indonesia.

Gus Dur dipilih sebagai salah satu obyek karena mempunyai sisi unik. Mempersoalkan Gus Dur bagai menelusuri sungai berliku tiada ujung. Gus Dur adalah ulama moderat yang mumpuni dan negarawan yang memegang prinsip kemajemukan. Gus Dur juga sosok seniman dan budayawan. "Pameran ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan seniman Gresik kepada Gus Dur," ujar Kris.

Menurut pelukis asal Gresik, Inoeng, pemilihan Gus Dur sebagai obyek kali ini dilatari beberapa alasan. Gus Dur adalah sosok yang apa adanya dan dia tidak peduli kepada orang yang mengejek atau sengaja membisikinya.Oleh Adi Sucipto Kisswara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Mencari Apa ?