engkau
yang berdiri di sana
menggenggam tongkat kemunafikan
menyebar aroma pesing polusi pabrik
tiba-tiba memakai surban layak kiai
apakah kau tidak tahu
kalau kami awas
apakah kau buta
kalau kami bisa menjadi segala
sudahlah, hentikan saja
melukis wajah ketidakpastian